artikel

Senin, 25 April 2011

virus Briptu Norman...just stop it!!!

virus Briptu Norman tidak hanya menyerang kaula muda bahkan para pejabat dan petinggi Polri pun ikut serta menikmati eksis di depan layar tivi. munculnya video lipsing seorang polisi Gorontalo (Norman Kamaru), membuat sebagian masyarakat menjadi menggila dengan dengan artis baru bernama Briptu Norman. tidak hanya masyarakat awam, bahkan kalangan petinggi pun ikut memberikan perhatian luar biasa.
bagaimana tidak, lihat saja respon Kapolri yang berulang kali tampil dilayar tivi, mengadakan jumpa pers hanya untuk memberikan dukungan untuk karir baru seorang Briptu Norman. dan tidak kalah mengejutkan lagi, putri mantan presiden Seokarno, dengan senang hati dan begitu bangganya memberikan beasiswa pendidikan beserta dengan paketan kendaraan bermotor.
semua bersuara mendukung sang Idola baru atas nama SENI, padahal coba kita tengokkan kepala kita, ada sekelompok orang yang sedang menyuarakan sokongan dana untuk mempertahankan pusat sastra HB. Yassi yang sudah tidak diperhatikan lagi. karya HB Yassin dan Chairil Anwar ialah warisan kesenian sastra yang harus mendapatkan perhatian, yang mana merupakan peninggalan sejarah yang memberikan nilai edukasi untuk generasi bangsa ini.
tapi mengapa mereka yang katanya mendukung apa saja yang memiliki unsur seni, ternayta mengabaikan peninggalan sastra yang mengandung nilai sejarah bangsa ini, dibanding dengan karya Briptu Norman yang tidak akan memberikan apa-apa untuk kemajuan kesenian bangsa ini kecuali uforia masyarakat.

memberikan nilai penting pada sesuatu yang tidak bermanfaat. keikutsertaan media yang membesar-besarkan pemberitaan seorang Briptu Norman, sehingga mengalihkan perhatian masyarakat yang seharusnya memperhatikan hal-hal yang lebih krusial dinegeri ini. akan tetapi keasyikan masyarakat untuk terus mengikuti perjalanan artis dadakan ini telah menjadikan hal pnting menjadi sampah semata.

sedang masyarakat asyik dengan demam Briptu Norman, pemerintah sedang mengusung IDE GILA DAN SEDIKIT BERBAU SADIS, untuk membangun gedung DPR yang akan menelan biaya miliaran rupiah bahkan bisa lebih. kelayakan hidup masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan tidak lagi jadi perhatian utama. kepedulian pemerintah telah terkunci diruang keegoisan. kenyamanan yang menyeret nafsu. lihat saja tingkah petinggi DPR, ditengah rapat saja masih menyempatkan diri melihat video porno. diiihh..najis!!
gejala sosial yang membuat hati miris bagi mereka yang berfikir, kejahiliyahan masyarakat telah kembali ditengah perkembangan kemajuan pendidikan.
virus Briptu Norman yang sedikit menggila di tengah masyarakat memberikan bukti bahwa masyarakat kini telah rela mengkonsumsi sampah yang dijual oleh masyarakat, dengan melupakan hal yang paling krusial untuk kemajuan negeri yang bobrok ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar